Mengenal Cooling Tower pada Sistem AC: Fungsi dan Cara Kerja

Cooling tower merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendingin udara (AC). Cooling tower berfungsi untuk mengeluarkan panas yang dihasilkan oleh AC melalui proses pendinginan air yang beredar di dalamnya.

Proses pendinginan ini dilakukan dengan cara memompa air dari sumber air ke dalam cooling tower, kemudian air akan didinginkan oleh penguap air (evaporator) pada bagian atas cooling tower. Air yang sudah dingin akan mengalir ke dalam sistem AC untuk membantu mendinginkan udara.

Cooling tower pada AC memiliki beberapa jenis, antara lain:

1. Natural Draft Cooling Tower


Natural draft cooling tower adalah jenis cooling tower yang bekerja berdasarkan prinsip konveksi udara alami. Dalam natural draft cooling tower, udara dingin akan masuk dari sisi bawah dan udara panas akan keluar dari bagian atas. Proses sirkulasi udara di dalam tower ini terjadi secara alami tanpa bantuan kipas, sehingga natural draft cooling tower sering juga disebut sebagai "chimney" atau cerobong asap.

Salah satu kelebihan dari natural draft cooling tower adalah dapat bekerja secara efektif dan hemat energi karena tidak memerlukan penggunaan kipas. Proses aliran udara secara alami juga memungkinkan natural draft cooling tower dapat bekerja dengan suara yang lebih rendah daripada forced draft cooling tower atau induced draft cooling tower yang menggunakan kipas.

Namun, natural draft cooling tower memerlukan tinggi yang cukup besar agar sirkulasi udara dapat berjalan optimal. Oleh karena itu, natural draft cooling tower seringkali memerlukan biaya pembangunan yang lebih tinggi daripada jenis cooling tower lainnya. Selain itu, natural draft cooling tower juga memerlukan ruang yang cukup besar, sehingga tidak cocok digunakan pada lokasi yang terbatas.

Dalam pengoperasiannya, natural draft cooling tower perlu dirawat secara berkala untuk memastikan performanya tetap optimal. Hal ini meliputi pembersihan dan penggantian air yang sudah tercemar, serta pemeliharaan terhadap bagian-bagian tower seperti dinding, atap, dan lapisan pelindung.

2. Forced Draft Cooling Tower



Forced draft cooling tower adalah jenis cooling tower yang menggunakan kipas untuk mengalirkan udara ke dalam tower. Dalam forced draft cooling tower, udara dipaksa masuk dari sisi bawah tower sehingga sirkulasi udara di dalam tower dapat berjalan lebih efektif. Penggunaan kipas dalam forced draft cooling tower memungkinkan tower ini dapat beroperasi dengan baik pada ruang yang lebih kecil daripada natural draft cooling tower.

Kelebihan lain dari forced draft cooling tower adalah dapat menyesuaikan suhu udara yang keluar dari tower dengan mudah. Hal ini karena kecepatan aliran udara dapat diatur dengan mengontrol kecepatan kipas. Dalam beberapa kasus, forced draft cooling tower juga dapat dioperasikan dengan menggunakan multiple kipas untuk meningkatkan efisiensi pendinginan.

Namun, penggunaan kipas dalam forced draft cooling tower menyebabkan tower ini memerlukan energi yang lebih besar daripada natural draft cooling tower. Selain itu, penggunaan kipas juga dapat meningkatkan tingkat kebisingan dan vibrasi dalam lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, forced draft cooling tower biasanya dilengkapi dengan sistem penyerap suara dan peredam getaran untuk mengurangi dampak yang dihasilkan oleh kipas.

3. Induced Draft Cooling Tower



Induced draft cooling tower adalah salah satu jenis cooling tower yang umum digunakan dalam sistem pendinginan AC. Pada jenis cooling tower ini, kipas di atas tower berfungsi untuk menghisap udara dari bagian atas dan memasukkannya ke dalam tower. Udara dingin masuk dari bagian bawah tower dan mengalir melalui pipa-pipa berisi air yang perlu didinginkan. Selama proses pendinginan berlangsung, udara panas akan naik dan keluar dari bagian atas tower.

Kelebihan dari induced draft cooling tower adalah kemampuannya untuk bekerja pada ruang yang lebih kecil daripada natural draft cooling tower. Selain itu, jenis cooling tower ini juga lebih hemat energi daripada forced draft cooling tower karena menggunakan kipas untuk menghisap udara dari atas, sehingga membutuhkan daya yang lebih rendah untuk mengalirkan udara ke dalam tower.

Namun, penggunaan kipas pada induced draft cooling tower juga dapat mempengaruhi tingkat kebisingan di sekitar area instalasi, meskipun tidak sebanyak forced draft cooling tower. Selain itu, karena sirkulasi udara yang lebih kuat, jenis cooling tower ini memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif untuk mencegah terjadinya korosi pada bagian dalam tower. Oleh karena itu, perlu dilakukan perawatan secara rutin dan penggunaan bahan kimia khusus untuk mencegah korosi pada tower.

Setiap jenis cooling tower memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dari kebutuhan sistem AC yang digunakan.

Dalam pengoperasiannya, cooling tower perlu dirawat secara berkala untuk memastikan performanya tetap optimal. Hal ini meliputi pembersihan dan penggantian air yang sudah tercemar.

Dengan mengetahui fungsi dan cara kerja cooling tower pada AC, kita dapat memahami pentingnya menjaga performa cooling tower agar sistem AC dapat berfungsi secara optimal dalam memberikan kenyamanan di dalam ruangan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.